Kebangkitan Bayern Munich! Kane, Kompany, dan Runtuhnya Dominasi Leverkusen

Senin 05-05-2025,16:04 WIB
Reporter : Lina Setiawati
Editor : Lina Setiawati

Sumut.Disway.id - Bayern Munich resmi memastikan diri sebagai juara Bundesliga ke-34 sepanjang sejarah klub, bahkan tanpa harus turun ke lapangan. 

Hasil imbang 2-2 Bayer Leverkusen melawan Freiburg pada hari Minggu membuat keunggulan delapan poin Bayern tak terkejar, meski masih tersisa dua pertandingan lagi.

Ini menjadi kebangkitan besar Bayern setelah musim lalu mereka gagal meraih satu trofi pun—yang pertama sejak 2012. 

Tahun ini, kombinasi strategi baru, peran pemain bintang, dan kegagalan Leverkusen mempertahankan performa menjadi kunci keberhasilan mereka.

Era Harry Kane Dimulai

Setelah kepergian Robert Lewandowski, Bayern akhirnya menemukan poros baru dalam diri Harry Kane. Meski baru musim pertama, penyerang Inggris ini langsung menjadi andalan utama lini depan. 

Kane mencetak sekitar 24 gol di Bundesliga musim ini, menjadi tulang punggung tim bersama Jamal Musiala yang mencatat 12 gol meski sempat cedera. Selain itu, Michael Olise juga bersinar dengan 10 gol dan 17 assist sejak datang dari Crystal Palace.

Kontribusi besar mereka menegaskan bahwa era baru Bayern telah dimulai. Sementara pemain lama seperti Serge Gnabry, Kingsley Coman, dan Thomas Müller mulai kehilangan peran utamanya. Bisa dikata, wajah-wajah baru tampil dominan.

Vincent Kompany Buktikan Kualitas

Ketika Bayern kesulitan mencari pelatih pengganti Thomas Tuchel, pilihan akhirnya jatuh pada Vincent Kompany. Nama yang sempat diragukan setelah terdegradasi bersama Burnley dari Liga Inggris. Namun, keputusan ini terbukti brilian.

Kompany membawa pendekatan segar,komunikasi yang jelas, kepemimpinan yang tenang, dan kedisiplinan yang kuat. 

Direktur olahraga Bayern, Christoph Freund, menyebut Kompany sebagai sosok yang mampu meredam konflik internal klub yang selama beberapa musim terakhir terus membayangi.

Bersama Kompany, Bayern terbebas dari drama ruang ganti, isu perkelahian antar pemain, hingga polemik dengan manajemen. Fokus kembali tertuju pada sepak bola.

Skuad Tipis, Tapi Efektif

Meski bertabur bintang, Bayern tetap menghadapi tantangan. Gaji besar Harry Kane (sekitar €25 juta per tahun) membuat klub harus berhati-hati dalam belanja pemain. Akibatnya, kedalaman skuad tak terlalu mewah, dan beberapa pemain harus bekerja ekstra keras.

Bek tengah Dayot Upamecano dan Kim Min-jae menjadi tumpuan, meski keduanya sempat mengalami cedera. Bahkan Kim bermain di tengah kekhawatiran soal cedera tendon Achilles yang berulang. Meskipun demikian, tim tetap solid dan cukup kuat untuk menyegel gelar.

Leverkusen Kehilangan Momentum

Musim lalu, Bayer Leverkusen mencuri perhatian dengan merebut gelar Bundesliga. Namun musim ini, performa mereka tak sebaik sebelumnya. Tim asuhan Xabi Alonso sempat tampil konsisten, tetapi terlalu banyak hasil imbang menjadi bumerang.

Mereka hanya kalah dua kali, tetapi 11 hasil imbang—termasuk melawan Union Berlin dan St. Pauli—menghancurkan peluang mempertahankan gelar. 

Kategori :