Kunjungan Macron Dinilai Jadi Angin Segar untuk Diplomasi Ekonomi Indonesia-Prancis

Jumat 25-04-2025,08:54 WIB
Reporter : Reza
Editor : Reza

JAKARTA, DISWAY.ID - Kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia disambut antusias oleh kalangan dunia usaha nasional. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, menilai kedatangan pemimpin negara Eropa itu membawa potensi besar untuk mempererat hubungan bilateral, khususnya dalam bidang ekonomi dan investasi.

Dalam kesempatan gala dinner bertajuk Celebrating 75 Years of Diplomatic Relations Between France and Indonesia, yang berlangsung di Hotel Pullman, Jakarta, Kamis 24 April 2025, Anindya menyampaikan optimismenya terhadap kerja sama yang dapat dijalin oleh kedua negara.

"Pertama sekali Presiden Macron datang untuk menjelaskan dari sisi defense, edukasi, kesehatan, dan berbagai macam industri yang tentu sangat menarik untuk dikembangkan," ujar Anindya.

Berbagai sektor strategis diperkirakan menjadi topik pembahasan utama, mulai dari pertahanan hingga pengembangan sumber daya manusia. Menurut Anindya, bidang-bidang tersebut membuka peluang kolaborasi yang sangat luas, terlebih Prancis dikenal memiliki keunggulan teknologi dan inovasi yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung pertumbuhan sektor-sektor tersebut di Indonesia.

Tak hanya itu, perbincangan soal kesepakatan ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa juga menjadi sorotan penting. Anindya melihat perkembangan pembahasan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) sebagai momen penting yang dapat memacu perdagangan dan investasi dua arah.

"EU Comprehensive Economic Partnership itu kemungkinan akan beres tahun ini. Ini akan membuka pasar baru untuk perdagangan Indonesia. Prancis bisa menjadi navigatornya di EU atau European Union. Sebaliknya, Indonesia bisa jadi navigatornya di ASEAN," jelasnya.

Ia meyakini, begitu CEPA rampung, peluang produk-produk Indonesia untuk masuk ke pasar Eropa akan semakin terbuka lebar. Sebaliknya, investor dari Eropa, termasuk dari Prancis, akan lebih percaya diri menanamkan modal di Tanah Air.

Lebih jauh, Anindya menekankan bahwa kerja sama yang dibangun harus bersifat saling menguntungkan. Relasi Indonesia dan Prancis, menurutnya, tidak semata-mata hubungan diplomatik, tetapi juga kerja sama konkret di level pelaku usaha.

Tak lupa, Anindya menyampaikan komitmen Kadin dalam memfasilitasi interaksi langsung antara para pengusaha kedua negara agar kesepakatan bisnis bisa segera diwujudkan.

"Kadin seperti biasa selalu menyediakan kesempatan supaya bisa bertemu dengan para pengusaha. Karena Kadin ini kan fokusnya di B to B, bisnis to bisnis," pungkasnya.

Dengan momentum perayaan 75 tahun hubungan diplomatik, serta kunjungan pemimpin tertinggi Prancis, relasi Indonesia-Prancis kini berada di titik yang menjanjikan untuk melangkah ke tingkat yang lebih dalam dan strategis.

Kategori :